Seruan Aksi Jilid II Tuntut PT Medco E&P Malaka

Blog11 Dilihat

 

BUSERSIAGA, COM Aceh Timur – Gelombang protes terhadap penyaluran tali asih yang dinilai tidak adil oleh PT Medco E&P Malaka semakin meluas. Setelah warga Gampong Bandar Baro mengambil alih sumur minyak JR-50 pada 28 Oktober 2025, kini warga di sejumlah desa lingkar tambang lainnya di Kecamatan Indra Makmu—seperti Jambo Bale, Alue Ie Mirah, Jambo Lubok, Suka Makmu—serta masyarakat di sekitar ROW Kecamatan Julok turut menyatakan kekecewaannya.

 

Pemicu protes memuncak setelah Medco membagikan uang tunai sebesar Rp1 juta per KK kepada ratusan keluarga di Gampong Blang Nisam. Kebijakan sepihak tanpa sosialisasi itu menimbulkan kecemburuan sosial dan gesekan antarwarga. Minimnya komunikasi dan transparansi dari pihak perusahaan memperburuk situasi.

 

Akibatnya, ratusan warga dari desa ring satu membentuk Aliansi Masyarakat Cinta Aceh Timur dan akan menggelar aksi damai pada 4 November 2025 di Simpang Cafe Apung, ROW PT Medco. Pemberitahuan aksi telah disampaikan secara resmi ke Polres Aceh Timur pada 31 Oktober 2025.

 

Korlap aksi, Mahyuddin, menyebut aksi “411” digelar sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap ketimpangan manfaat ekonomi dari industri migas di daerah mereka.

“Selama delapan tahun operasional, manfaat ekonomi lebih banyak dinikmati segelintir elit desa. Pengangguran warga lokal tetap tinggi karena akses informasi kerja dikuasai kalangan tertentu. Program CSR dan Comdev pun tidak merata dan sering tidak tepat sasaran,” ujarnya.

Aliansi menyampaikan empat tuntutan kepada PT Medco, yakni:

 

Menyalurkan tali asih Rp1 juta/KK secara merata ke desa lingkar tambang lainnya.

Menyalurkan CSR dan PPM dalam bentuk program berkelanjutan dan inklusif.

Membuka akses informasi peluang kerja secara transparan.

 

Menyediakan bus sekolah bagi masyarakat.

Mahyuddin berharap aparat kepolisian mengawal jalannya aksi agar berlangsung tertib dan damai ( red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *