Busersiaga.com. BANDA ACEH – Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh kembali menggelar pasar tani, setelah sempat berhenti semasa pandemi Covid-19.
Lokasi pasar tani itu masih tetap di Jalan T Nyak Makam depan Kantor Distanbun Aceh, Banda Aceh atau masih sama seperti lokasi sebelumnya.
Awal Juli 2022, pasar tani itu sudah dilakukan pada Kamis, 7 Juli 2022, yang jumlah pengunjungnya membeludak.
Sebanyak 60 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh, ikut ramaikan even ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, mengatakan Pasar Tani Distanbun Aceh ini menguntungkan rakyat.
Pasalnya harga lebih murah dibanding harga pasaran.
“Dalam pasar tani ini, kita fasilitasi antara pelaku UMKM dengan konsumen, sehingga tidak ada lagi perantara dalam transaksi jual beli itu,” kata Cut Huzaimah kepada awak media, Senin (18/7/2022).
Didampingi Kepala Bidang (Kabid) Holtikultura, Ir Chairil Anwar MP, Cut Huzaimah memastikan semua kebutuhan pokok yang dijual dalam Pasar Tani Distanbun Aceh itu, lebih murah dibanding harga pasaran Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
Misalnya, cabai yang paling banyak diserbu pembeli dalam pasar tani pada Kamis, 7 Juli 2022 dijual Rp 95 ribu per kilogram.
“Sedangkan harga pasaran Rp 100 ribu per kilogram pada saat itu,” sebut Cut Huzaimah.
Chairil Anwar menambahkan saat pasar tani tertanggal 7 Juli 2022 itu, ada 60 pelaku UMKM yang berjualan.
Mereka menjual sayur mayur, buah-buahan, tanaman hijau, makanan olahan pertanian, perikanan, dan makanan olahan kehutanan.
Chairil Anwar, mengatakan pasar tani adalah agenda dua mingguan Distanbun Aceh , namun ketika Aceh dilanda Pandemi Covid-19 berhenti.
Kemudian muncul kembali pada even HUT PKK Aceh dan jelang Idul Adha pada 7 Juli 2022.
“Ini akan menjadi even tetap dua mingguan dalam setiap bulannya. Artinya even ini akan digelar dua kali dalam setiap bulannya,” ujar Chairil Anwar.
Harga kebutuhan pokok di pasar tani
Seperti diberitakan sebelumnya, petugas penjual bahan Pokok Bulog Aceh, Iman, menyebutkan ada empat jenis komoditi kebutuhan pokok yang mereka jual di Pasar Tani Distanbun Aceh.
Kebutuhan pokok yang khusu dijual Bulog itu, yakni Beras Premium ukuran 15 Kg Rp 155.000/zak, beras ukuran 10 Kg Rp 105.000/zak.
Kemudian minyak goreng kemasan 2 liter Rp 41.000/bungkus, gula pasir ukuran 2 Kg Rp 26.000/bungkus.
Berikutnya telur ayam produksi dari peternakan ayam petelur Blang Bintang, Aceh Besar Rp 45.000/lemping (30 butir).
“Kami mau mengantre beli komoditi bahan pokok yang di jual Bulog Aceh di Lokasi Pasar Tani Distanbun Aceh karena selisih harganya dengan barang jenis yang sama di pasaran umum sangat jauh,” kata Ita, seorang ibu rumah tangga.
Hal yang sama juga disampaikan seorang ibu rumah tangga lainnya, Rida.
Sementara itu, Anggota DPRA dari Partai Amanat Nasional (PAN), Muchlis Zulkifli ST, mengatakan, pasar tani ini sangat membantu masyarakat Aceh.
Khususnya warga yang tinggal Banda Aceh dan Aceh Besar.
Petani, sebagai penjual berbagai barang dagangannya juga sangat diuntungkan karena pemerintah menyediakan tempat, sehingga mereka bisa menjual langsung tanpa perantara pihak ketiga.
Oleh karena itu, Anggota DPRA Dapil 1 (Aceh Besar, Banda Aceh, dan Sabang) ini sangat mendukung pasar tani yang selama ini diselenggarakan Distanbun Aceh.
Ini harus menjadi even bulanan yang bisa dilakukan keliling atau berpindah- pindah ke kecamatan.
Misalnya, pasar tani dilaksanakan di Kecamatan Indrapuri, Kecamatan Montasik, Kecamatan Seulimuem dan kecamatan lainnya, sehingga masyarakat yang merasakan manfaat ini bisa merata,” kata Muchlis.
Muchlis menilai pasar tani Distanbun Aceh ini merupakan program kerja nyata di bawah kepemimpinan Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP.
Program ini langsung menyentuh masyarakat dan petani sebagai penjual yang memproduksi hasil pertanian dan perkebunan untuk dipasarkan.
