Korban Konflik Pertanyakan Penyerahan Bantuan Mesin Hand Traktor Yang Tak Kunjung Diterima

Berita156 Dilihat

 

Aceh Jaya.- Seorang korban konflik dari Kabupaten Aceh Jaya, Afuan, mempertanyakan keberadaan bantuan mesin hand traktor yang dijanjikan kepadanya namun belum diterima hingga saat ini. Permohonan bantuan tersebut dibuat oleh Afuan dan kawan-kawannya atas permintaan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Azhar Abdurahman.

Dalam berita acara serah terima barang nomor 002.B/BAST/BRA/X/2023 yang diterima oleh Afuan, disebutkan bahwa pada hari Kamis, tanggal 26 Oktober 2023, dilakukan penyerahan mesin hand traktor kepada Afuan, yang diwakili oleh Muhammad, SP, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat Badan Reintegrasi Aceh. Berita acara tersebut mencantumkan detail sebagai berikut:

*PIHAK PERTAMA:*
– Nama: Muhammad, SP
– Jabatan: Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat Badan Reintegrasi Aceh
– Alamat: Jl. Teuku Umar No. 456, Banda Aceh

**PIHAK KEDUA:**
– Nama: Afuan
– Jabatan: Penerima Bantuan Mesin Hand Traktor
– Alamat: Gampong Pante Cermin, Kec. Jaya, Kab. Aceh Jaya

*Pekerjaan yang Diserahkan:**Pengadaan Mesin Hand Traktor Bagi Masyarakat Korban Konflik Kabupaten Aceh Jaya.

Namun, hingga saat ini, Afuan mengaku belum menerima barang yang dijanjikan tersebut. Afuan kini mempertanyakan keberadaan bantuan tersebut.

Afuan berharap ada penjelasan dari pihak terkait, termasuk Azhar Abdurahman sebagai anggota DPRA yang disebut-sebut dalam berita acara serah terima. Afuan merasa berhak mengetahui alasan mengapa bantuan tersebut belum diterimanya dan apakah ada kendala dalam proses penyerahan.

Permasalahan ini menambah daftar panjang ketidakpuasan masyarakat terhadap proses penyaluran bantuan bagi korban konflik di Aceh. Afuan dan kawan-kawannya berharap kasus ini dapat segera diselesaikan dan dirinya bisa menerima bantuan yang telah dijanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya pasca konflik.

Pihak Badan Reintegrasi Aceh dan anggota DPRA yang terkait diharapkan memberikan klarifikasi dan solusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *