Staf Ahli Walikota Banda Aceh Iskandar Sos.Msi Membuka Acara Safari Dakwah Di SMP Negeri 6 Banda Aceh

Banda Aceh148 Dilihat

Banda Aceh.Pj Walikota Banda Aceh membuka Acara Safari Dakwah Da’i dan Daiyah Kota Banda Aceh Jumat 23 Agustus 2024 bertempat di SMP Negeri 6 Banda Aceh.

Safari Dakwah Da’i dan Da’iyah kali ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Banda Aceh, yang di hadiri oleh Staf Ahli Walikota Banda Aceh Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Kadis Dinas Syariat Islam Banda Aceh, Da”i dan Dai’yah Kota Banda Aceh, Kepala SMP Negeri 6 beserta Guru dan para Pelajar.

Dalam sambutannya PJ. Walikota Banda Aceh yang diwakili oleh Staf Ahli Walikota Banda Aceh Iskandar S.Sos Msi menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh sangat mengapresiasi kegiatan safari dakwah yang dilaksanakan oleh Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh dan juga terima kasih kepada Kepala SMP Negeri 6 beserta seluruh jajarannya begitu juga dengan para siswa dan siswi yang sangat antusias mengikuti dengan penuh hikmah kegiatan dakwah dimaksud, ujar Iskandar.
Kegiatan ini merupakan syiar yang dilakukan oleh da’i dan da’iyah Kota Banda Aceh dalam rangka menegakkan pengamalan
syariat Islam.
Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah SWT, maka perlu ditanamkan nilai-nilai keagamaan kepada para generasi muda terutama siswa dan siswi, sehingga menjadi generasi Qur’ani yang beriman dan bertaqwa, selain itu juga generasi muda harus dibekali dengan menguasai Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi, sebagai bekal untuk memasuki era globalisasi yang penuh dengan tantangan ke depan, ungkap Iskandar.

Oleh karena itu kita perlu mempersiapkan generasi muda yang mempunyai sumber daya manusia yang handal, kualitas berfikir yang handal dan begitu juga kualitas kerja dan karya.
Para siswa dan siswi merupakan penerus estafet kepemimpinan ke depan yang akan menuju Indonesia emas tahun 2045.
Kalau kita kembali ke masa lalu bahwa Islam pernah berjaya hampir 800 tahun lamanya, mungkin banyak diantara kita pernah membaca literasi bahwa Islam dibawah Kekhalifahan Bani Umayyah di awal abad ke VIII pernah menguasai dan menaklukan Andalusia, Granada, Tenesia dan sebagian besar Eropa dengan Panglima Perang Islam yang terkenal yaitu Thariq bin Ziyad.
Kemudian juga disekitar abad ke XI Panglima Perang Dinasti Ayyubia, yang lahir di Kota Trikit Irak yaitu Salahuddin Al-Ayubi mengalahkan Pasukan Perang Salib dan merebut kembali Tanah Suci Palestina ke pangkuan umat Islam.
Belum lagi kerajaan Islam Othoman Sulaimaniyah yang merupakan kerajaan Islam terbesar yang menguasai sebagian besar Eropa, Afrika dan asia di abad XIV sampai dengan Abad XVIII, kenapa Islam bisa berjaya pada saat itu, tiada lain karena Pemimpin dan umat pada masa itu memegang teguh pada Al-Qur’an dan As- Sunnah dengan tidak meninggalkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat dibutuhkan untuk menguasai Dunia, tutur Iskandar.

Hal ini disampaikan untuk membangkitkan semangat Para Siswa dan Siswi agar mereka bangga dengan capaian yang pernah diraih umat Islam terdahulu , sehingga menjadi penyemangat agar ke depan kita dapat mengulangi kembali kejayaan tersebut.
Saat ini umat Islam tertinggal dalam berbagai hal baik dalam mendalami dan memahami ilmu agama terutama iman dan taqwa, apalagi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan dengan negara non muslim lainnya, sehingga kita lihat saat ini ketergantungan kita kepada mereka sangat besar, sehingga kita mudah dikendalikan oleh mereka.
karena itu mari kita terus berbenah diri mengejar ketertinggalan, peradaban terus berubah dengan begitu cepat terutama disektor tekhnologi informasi, kepada para guru kami sangat mengharapkan agar terus mengupdate pengetahuan sesuai perkembangan peradaban tentu dengan berpedoman pada nilai- nilai agama, etika, budaya dan adat istiadat di Kota Banda Aceh, untuk adik adik para siswa dan siswi terus belajar dengan tekun kembangkan literasi dan numerasi serta terus berusaha dan berdoa, Insya Allah ke depan kalian bisa menjadi pemimpin, baik di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten /Kota serta bisa membawa Banda Aceh menjadi Kota Toyyibatun, Bayidatun Warabun Ghofur, pungkas Iskandar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *