“Pengawasan Dinas Sosial Aceh Tenggara Sebagai Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat Dinilai Lemah, BPNT Untuk Warga Miskin Disunat”
Aceh Tenggara | Pengawasan yang dilakukan Dinas Sosial Aceh Tenggara, terhadap Program Pemerintah Pusat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada sejumlah penyalur atau pemilik e-warung dianggap lemah.
Pasalnya, sejumlah keluarga miskin penerima manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) disunat pemilik e-warung, dengan alasan harga kebutuhan bahan pangan dipasaran telah naik dari harga sebelumnya.
Menurut salah seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dia sangat kecewa dengan pengawasan yang dilakukan Dinas Sosial. Pemotongan jumlah telur bagi warga miskin itu sangat memalukan. Setingkat telur dipotong, padahal dana yang masuk senilai Rp 300 ribu rupiah. Saya kira dengan dana begitu sudah cukup untuk belanja kebutuhan bahan pangan dan tidak perlu ada potongan lagi, ujar warga kepada awak media, Senin (09/03/2020) di pasar belakang Kutacane.
“Baru-baru ini saya datang ke e-warung itu, eh malah saya dikata-katai pemilik e-warung. Ia berujar, siapa yang kasih tahu ke wartawan? kemana pun kalian adukan saya tidak takut, jangankan ke wakil bupati, ke bupati pun kalian adukan saya siap. Bila perlu suruh bupati datang kesini (ke-warung penyalur)” ujar warga ini menirukan ucapan pemilik e-warung.
Warga juga menyesalkan pernyataan Kabid Penangan Fakir Miskin Dinas Sosial, dia menyatakan disalah satu media online bahwa tidak ada pemotongan. Bahkan ditulis pemotongan itu hanya isu, untuk itu warga minta ibu Kabid langsung turun ke lapangan di wilayah kecamatan babussalam, tepatnya desa pulonas, mbarung dan batumbulan. Bahkan ada item yang tidak dibagikan, jangan hanya duduk manis di kantor, ujar warga ini kesal.
Sementara itu, Toso, selaku Korda BPNT Dinas Sosial Agara, mengatakan sudah menyurati BRI dan tim BRI bersama BULOG akan meninjau e-warung yang melakukan pemotongan terhadap keluarga penerima manfaat (KPM). Hasil tinjauan tim BRI dan BULOG masih kami tunggu, katanya.
“Laporan Keluarga Penerima manfaat (KPM) sudah kita tanggapi, semoga keinginan KPM terpenuhi sesuai harapan, ” tambah Toso.
Sebelumnya, telah terjadi pemotongan sejumlah bahan pangan yang dibagikan penyalur kepada warga miskin. Hal ini membuat warga kecewa, alasan pemotongan menurut penyalur atas perintah Dinas Sosial karena kenaikkan harga bahan pangan dipasaran.
Korda BPNT Dinas Sosial, Toso, ketika itu membenarkan pemotongan dan atas perintah dari Dinas Sosial Agara. Namun pemotong itu hanya tiga butir telur, selebihnya semua dibagikan seperti beras, ikan dan sayur manyur.