Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo meninjau beberapa venue PON XXI Aceh-Sumut 2024 di wilayah Aceh, Rabu (18/9) siang.venue yang mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem yang menimpa Aceh,foto andre kemenpora go id
Banda Aceh – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengapresiasi langkah penanganan cepat yang dilakukan panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 saat angin kencang menghantam salah satu jendela berukuran besar hingga terlepas dan pecah saat pertandingan bola basket 3×3, Rabu (18/9/2024) di Hall Serba Guna, Kompleks Stadion Harapan Bangsa (SHB), Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
“Panitia bergerak cepat memberikan pertolongan pertama kepada penonton yang terdampak, serta bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk segera memperbaiki kerusakan venue, meskipun cuaca ekstrem menjadi tantangan besar,” ujar Menpora Dito, Rabu (18/9/2024).
Menpora pun mengimbau agar pertandingan-pertandingan PON XXI dipertimbangkan untuk ditunda jika cuaca ekstrem terus berlanjut, demi keselamatan seluruh pihak yang terlibat. “Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jika cuaca tidak memungkinkan, ada baiknya beberapa pertandingan ditunda demi menjaga keamanan bersama,” tambahnya.
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar beberapa hari terakhir memang menciptakan tantangan besar bagi penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Sekitar pukul 12.30 WIB ,Rabu (18/9/2024) siang, Angin kencang dengan kecepatan 20-30 knot (37-55 km/jam) menyebabkan sebuah insiden di Hall Serba Guna, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, yang digunakan untuk pertandingan bola basket 3×3.
Angin menghantam salah satu jendela berukuran besar (1,5 meter x 4,5 meter) hingga terlepas dan pecah. Pecahan kaca mengenai penonton yang berada di tribun, menyebabkan enam orang mengalami luka-luka, dua di antaranya harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Meuraxa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
“Anginnya sangat kencang hingga menghantam jendela, sebagian kaca dan bingkainya lepas dari dinding. Beberapa penonton terkena pecahan kaca di bagian punggung dan tangan,” ujar Technical Delegate Basket 3×3, Trianti.
Panitia pelaksana PON XXI kemudian bertindak cepat. Penonton yang terluka segera mendapatkan pertolongan pertama, dan dua korban yang mengalami luka serius langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pertandingan bola basket putri 3×3 antara Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan yang sedang berlangsung dihentikan sementara, dan dilanjutkan kembali dua jam berselang, setelah area sekitar dibersihkan dan situasi dinyatakan aman.
Sebagai langkah darurat, panitia segera memasang paranet untuk menggantikan kaca yang rusak. Di tengah kondisi cuaca ekstrem, pekerja di lokasi dengan sigap memperbaiki kerusakan untuk memastikan keamanan venue tetap terjaga.
Ketua Panwasrah PON XXI Wilayah Aceh Mayjen TNI (Purn) Andrie Tardiwan Utama Soetarno menegaskan bahwa kejadian tersebut merupakan akibat kekuatan alam yang tak terduga dan tak dapat dihindari.
“Dalam tiga hari terakhir, Banda Aceh mengalami cuaca ekstrem dengan hujan dan angin kencang, bahkan menyebabkan beberapa pohon tumbang. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi panitia, namun kami tetap bertindak cepat dan mengambil tindakan preventif untuk keamanan semua pihak,” ungkapnya.
Insiden ini menambah catatan penting bagi PB PON XXI mengenai tantangan alam yang bisa muncul kapan saja selama kegiatan berlangsung. Meskipun cuaca ekstrem memberikan tantangan tersendiri, respons cepat dari panitia dan kolaborasi dengan berbagai pihak memastikan keselamatan penonton, atlet, dan seluruh peserta tetap menjadi prioritas utama.
PB PON XXI berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan seluruh venue aman digunakan hingga akhir pelaksanaan PON. Panitia juga akan meningkatkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir risiko akibat cuaca buruk di masa mendatang