Mayat Laki-Laki Ditemukan Di Kebun Kelapa, Diduga Jatuh Dari Pohon Kelapa

Berita133 Dilihat

 

LHOKSEUMAWE – Seorang pria ditemukan meninggal dunia dan membengkak di bawah pohon kelapa di Lorong Sirazul Kari, Dusun Teungoh, Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Selasa ( 11/6/2024)!Sekitar pukul 10.20 WIB.

Korban diidentifikasi sebagai Zulkifli alias Gam Puteh, seorang petani berusia 52 tahun yang tinggal di Lorong Sirazul Kari, Dusun Teungoh, Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, S.I.K melalui Kapolsek Muara Satu IPTU Syadli mengatakan, penemuan ini dilaporkan oleh saksi-saksi, yaitu Vena Maulina, Husna, dan Nurhayati, yang merupakan keponakan dan kakak korban.

Menurut keterangan saksi, sebut Kapolsek, keluarga Zulkifli mulai mencari keberadaannya sejak Minggu, 9 Juni 2024, ketika ia tidak kembali ke rumah. Pada hari Selasa sekitar pukul 10.00 WIB, para saksi melakukan pencarian di kebun kelapa keluarga Zulkifli, yang terletak sekitar 150 meter dari rumahnya. Sekitar pukul 10.20 WIB, mereka menemukan Zulkifli dalam keadaan tidak bernyawa dengan tubuh yang telah membengkak, tertelungkup di bawah pohon kelapa di kebun tersebut.

Lebih lanjut, Kapolsek menambahkan bahwa Zulkifli adalah seorang tukang panjat kelapa yang sering memetik buah kelapa di kebun milik keluarganya dan di kebun orang lain. Ia diduga jatuh dari pohon kelapa dan ditemukan di bawah pohon kelapa setinggi 25 meter, dan diduga sudah meninggal sekitar 3 hari.

Pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah awal, untuk melakukan penyelidikan dan termasuk berkoordinasi dengan pihak medis serta Keluarga korban, ungkap Kapolsek.

Keluarga korban menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tidak berniat menuntut pihak manapun. Mereka akan melaksanakan prosesi pengurusan jenazah sesuai dengan ajaran agama Islam dengan bantuan dari RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara. Evakuasi jenazah dilakukan oleh Puskesmas Muara Satu dengan dukungan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *