Majelis Seniman Aceh Peringati Hari Perayaan Internasional Laksamana Malahayati Ke 473

Banda Aceh91 Dilihat

Banda Aceh.Perayaan Peringatan Hari Internasional Laksamana Malahayati ke 473 yang ditetapkan oleh UNESCO yang jatuh pada tanggal 1 Januari 2024 dilaksanakan di Taman Budaya Kota Banda Aceh dengan penuh khidmad dan kegembiraan untuk mengenang Perjalanan Pahlawan Nasional tersebut, kegiatan kali ini di prakarsai oleh Majelis Seniman Aceh, dan dihadiri oleh Tokoh Sejarawan, Budayawan, Seniman dan Tokoh tokoh Wanita dalam Provinsi Aceh.

Dalam Acara Perayaan hari internasional Laksamana Malahayati di isi dengan berbagai macam kegiatan seni budaya.. seperti Voice of Malahayati, Pembacaan Puisi, Hikayat, Musik Aceh dan Flashback Perjuangan Keumala Hayati yang disampaikan oleh Dr.Husaini Ibrahim MA yang didampingi oleh Budayawan Drs.Nabhani.

Ketua DPW GENPPARI Aceh Iskandar S.Sos.Msi mengatakan dirinya sangat gembira dan mengapresiasi Majelis Seniman Aceh yang telah menginisiasi peringatan Perayaan Hari Internasional Laksamana Malahayati.
Hal ini dikarenakan Laksamana Malahayati selain sebagai Pahlawan Nasional, juga merupakan Tokoh Wanita Dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO, ujarnya

tentu kita harapkan dengan perayaan tersebut dapat menginspirasi terutama bagi kaum hawa untuk bisa mengikuti jejak beliau tentunya dengan menyesuaikan situasi dan kondisi saat ini sehingga bisa memberikan kontribusi bagi Pembangunan Aceh yang sejahtera.
Dilain hal Iskandar juga menjelaskan bahwa Laksamana Malahayati merupakan satu-satunya Laksamana atau Admiral wanita yang ada pada Abad ke XVI tersebut, dengan tugas yang amat berat yang diberikan oleh Sultan Alauddin Ri’ayatsyah Al Mukamil yaitu menjaga selat Malaka dari ancaman armada Portugis dan Belanda pada saat itu, karena selat Malaka merupakan jalur rempah yang sangat penting, maka dibentuklah pasukan Inong balee yang dipimpin oleh Laksamana Malahayati.
Pertempuran demi pertemuan berkecamuk di Jalur rempah tersebut termasuk dengan Armada Belanda yang dipimpin oleh dua bersaudara yaitu Cornelius De Hofmann dan Federic De Hofmann dimana Laksamana Malahayati berhasil membunuh Cornelius De Hofmann dan menawan Federic De Hofmann.
Tapi yang paling penting dari sejarah ini bahwa keberadaan Laksamana Malahayati telah membuat mengubah peradaban pada saat itu, dimana kaum Wanita saat itu dianggap lemah dan tidak equal/setara serta kurang legitimate dalam kepemimpinan terbantahkan.
Ini sejarah loh, karena itu, jangan sekali kali kita meninggalkan sejarah kalau kita ingin menjadi bangsa yang besar, karena sejarah merupakan catatan perjalanan peradaban suatu bangsa, Daerah dan kelompok masyarakat. Jaman tidak pernah berubah tetapi peradabanlah yang terus berubah menuju kepada kemajuan dan akhirnya kepada kesejahteraan. Maka jadikanlah sejarah sebagai landasan atau pondasi kita untuk membangun Aceh yang lebih sejahtera ke depan,Pungkas Iskandar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *