Aceh Tamiang, |Buser Siaga – | Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sekretariat Bersama (Sekber) Wartawan Indonesia (SWI) kabupaten Aceh Tamiang Hendriko Lubis mengecam keras tindakan kekerasan yang di alami wartawan CNN Indonesia yang terjadi di Aceh oleh oknum Keuchik(Kades*Red) Gampong(Desa*Red) Cot Seutui, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya.
Insiden yang terjadi pada Jumat malam (24/1) ini memicu gelombang kecaman, termasuk dari Ketua DPD SWI Kabupeten Aceh Tamiang. Selasa 28 Januari 2025. Hendriko Lubis menuturkan kepada awak media, Ini bukan hanya tindakan premanisme, tetapi ancaman langsung terhadap kebebasan pers yang seharusnya dijunjung tinggi di negara Demokrasi seperti Indonesia.
“Pers memiliki peran penting dalam memberikan informasi kepada publik. Jika kebebasan pers dilanggar, maka demokrasi juga terancam,” jelas Ketua DPD SWI Hendriko Lubis.
Hendriko menambahkan ” Insiden bermula saat Ismed meliput inspeksi mendadak Kepala Dinas Kesehatan dan KB Pidie Jaya di Polindes Cot Seutui. Dengan profesionalisme yang terjaga, Ismed mempublikasikan berita berdasarkan fakta di lapangan. Namun, liputan tersebut memicu kemarahan oknum Keuchik, yang merasa dirugikan oleh pemberitaan itu.
Amarah memuncak ketika Ismed sedang bersantai di sebuah kedai kopi. Di hadapan banyak saksi mata, sang Keuchik melancarkan serangan fisik dengan memukul, menginjak, dan mengintimidasi jurnalis yang hanya menjalankan tugasnya. Ismed dipermalukan secara brutal di depan publik. Ini adalah pelanggaran hukum dan martabat manusia yang tidak bisa dibiarkan.
Hendriko Lubis menegaskan, “Saya Harap kepolisian untuk dapat bertindak cepat dan tegas terhadap pelaku kekerasan tersebut, dan saya juga menyerukan kepada pemerintah daerah untuk memperkuat perlindungan terhadap jurnalis di lapangan, mengingat profesi ini sering kali berisiko menjadi sasaran intimidasi dan kekerasan terhadap pers,” tutupnya. ( Zulherman )