Marthunis juga menekankan pentingnya pendidikan dalam pembangunan bangsa. Ia mengatakan bahwa pendidikan tidak hanya menghasilkan individu cerdas dan terampil, tetapi juga membangun karakter dan moral yang kokoh.
Menurutnya, untuk menghormati dan mengenang jasa para pelaku pendidikan pada masa silam, Pemerintah Aceh telah melaksanakan perayaan Hari Pendidikan Nasional 2024 dengan menggelar serangkaian kegiatan dalam acara “Semarak Bulan Merdeka Belajar” di Museum Tsunami, Banda Aceh, pada Sabtu (25/5/2024).
Selain itu, penghargaan diberikan kepada berbagai lembaga yang berkontribusi dalam acara ini, termasuk Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh, Universitas Syiah Kuala, LLDikti Wilayah XIII Aceh, Balai Bahasa Provinsi Aceh, Balai Guru Penggerak Provinsi Aceh, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Aceh, dan Institut Seni Budaya Indonesia.
“Mari kita tingkatkan semangat untuk terus belajar dan berkarya demi kemajuan Aceh yang lebih baik. Jadikan Bulan Merdeka Belajar sebagai momentum untuk meraih cita-cita dan menginspirasi generasi muda,” ajak Marthunis.
Perayaan Hari Pendidikan Pendidikan Nasional yang dilaksanakan diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi pendidikan yang lebih baik di Provinsi Aceh.
Semua pihak diharapkan menyambut kegiatan ini dengan antusiasme tinggi, menjadikan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan Aceh yang maju dan berbudaya.
Marthunis percaya bahwa Aceh akan mencapai kemuliaan melalui prestasi yang baik. “Dengan semangat fastabiqul khairat, mari kita bangun pendidikan Aceh ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Mustanir, M.Sc., menyampaikan dukungan penuh dari USK terhadap pelaksanaan Bulan Merdeka Belajar. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk transformasi pendidikan demi terwujudnya sumber daya manusia unggul.
“Generasi unggul yang kita maksud adalah generasi emas Indonesia yang kreatif, inovatif, memiliki daya saing global, serta berkarakter nilai-nilai Pancasila,” ujar Mustanir.
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Aceh, Muhammad Anis, selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa acara ini terlaksana berkat kerja sama tujuh instansi di bawah Kemendikbud Ristek.
Kegiatan ini, katanya, dilaksanakan selama dua hari dan mencapai puncaknya pada hari ini dengan berbagai acara seperti seminar, pameran pendidikan, lomba masakan sehat, dan lainnya.
Tema “Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya” diangkat dalam acara ini untuk mengedepankan aspek akademik serta keberagaman budaya sebagai kekayaan dan identitas bangsa.
“Budaya, sebagai warisan nenek moyang, harus dijaga dan dilestarikan serta menjadi bagian integral dalam proses pendidikan,” ungkap Muhammad Anis.
Ia berharap acara ini sukses dan memberikan dampak positif besar bagi kemajuan pendidikan di tanah Aceh. “Semoga acara ini sukses dan memberikan dampak positif yang besar bagi kemajuan pendidikan di tanah Aceh yang tercinta,” katanya.