Simeulue | Pemerintah Kabupaten Simeulue cepat tanggap mengatasi permasalahan kekeringan di areal persawahan desa kuala baru kecamatan teluk dalam
Bupati Simeulue H. Erli hasyim. SH, S.ag. M. Ikom mengintruksikan kepada kepala Dinas pertanian Samsuar. SP untuk segera menindak lanjutinya.
“Kepala Dinas Pertanian Simeulue Samsuar,SP dan Pasiter Kodim 0115/Simeulue bergerak cepat untuk langsung turun ke lokasi dan memberikan satu unit bantuan mesin pompa air Pada Kamis 23 Januari 2020”, ujarnya
Kepala desa Kuala Baru Sultani, S.sos memberikan apresiasi dan berterimakasih kepada kepala Dinas pertanian dan Bupati Simeulue yang cepat tanggap, dan langsung turun ke lokasi untuk memberikan pelayanan dan bantuan kepada petani dalam menanggulangi permasalahan yang di alami para petani
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas pertanian mengatakan, kondisi kekeringan di akibatkan pola tanam yang tidak serentak di luar jadwal
“Maka dari itu untuk masa tanam 2020 akan menetapkan jadwal tanam serentak di 10 Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Simeulue dengan 2 kali masa tanam dalam setahun”, Ujarnya
Lebih lanjut ia mengatakan, jadwal tanam ini nantinya akan dikoordinasikan dengan BMKG Aceh, dan kedepan akan memaksimalkan perluasan areal tanam dengan memanfaatkan potensi lahan yang masih tersedia luas yang belum di garap, dengan target areal tanam 7.000 Ha serta mendorong seluru masyarakat yang berprofesi sebagai petani untuk turun kesawah menanam padi
“Saat ini petani kita masi banyak yang belum turun kesawah dan kita juga harus menerapkan sistim pola usaha tani yg tepat sasaran dan ramah lingkungan termasuk penggunaan Varietas benih padi unggul yang cocok ditanam di Simeulue
“Seperti Benih padi yang dapat beradaptasi dengan faktor cuaca lahan kering, tahan hama penyakit dan berproduksi tinggi untuk jenis varietas benih padi yang cocok. kami nantinya juga akan melakukan koordinasi untuk penetapan benih tersebut dengan pihak terkait yang dapat memberikan masukan yang tepat kepada kita”, katanya
Samsuar,SP mengatakan, Pemerintah Kabupaten Simeulue sedang giatnya menggelontarkan berbagai program termasuk di bidang pertanian dan pangan, tentunya ini menjadi pendorong kepada kita untuk berbuat lebih tajam merealisakan program hingga ketitik sasaran para petani di lapangan, karena keberhasilan sektor pertanian tergantung keberhasilan penerapan aplikasi di lapangan
“karnanya Pemerintah memang harus fokus dan bekerja keras untuk mengurus dan menangani pertanian khususnya usaha tani padi sawah, karena beras merupkan makanan pokok masyarakat. Bukan hanya komoditi pangan beras beras saja, tetapi juga sektor ekonomi, sosial budaya, keamanan dan ketertiban akan menciptakan kondusifnya kehidupan masyarakat di suatu daerah
Menyadari akan hal itu, kemandirian pangan lestari di Kabupaten Simeulue merupakan pekerjaan besar dan fokus, harus di tangani dan di maksimalkan, untuk itu dukungan dan doa dari berbagai pihak khususnya seluru komponen masyarakat Simeulue sangat di harapkan, tentunya juga termasuk bantuan dari pemerintah Aceh melalui program Aceh Hebat dengan program unggulannya Aceh TROE dan juga program prioritas nasional indonesia maju di bidang kemandirian pangan
Untuk mewujudkan kemandirian pangan Simeulue lestari akan dapat kita capai, asalkan kita memanfaatkan potensi yang tersedia secara maksimal karna potensi kita cukup baik areal pertanian tersedia cukup luas dengan luas areal kita mencapai 8.000 Ha sama dengan luas areal di Kabupaten Aceh Barat Daya begitu juga tingkat kesuburan tanah kita cukup subur dengan kandungan unsur tanah yang baik, sama dengan kesuburan tanah di Blang Pidie, Abdya dan begitu juga jumlah petani kita yang banyak, sekarang tinggal bagaimana kita harus maksimalkan pemanfaatan potensi ini
Kita akui saat ini di wilayah pantai Barat Aceh produksi padi sawah tertinggi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdiya), di Abdya seluruh lahan sawah ditanami padi tidak ada lahan terlantar, seluruh petani semuanya di dorong untuk turun kesawah dan bahkan di Abdya saat ini sudah menerapkan turun kesawah tiga kali dalam setahun, dengan rata rata produksi sawah tanda hujan di Blangpidie Abdya mencapai 5 sampai dengan 6 ton perhektar.
“Saya perna bertugas di Aceh Barat dan saya sebagai koordinator PPL selama 3 Tahun masih banyak teman kita para PPL dan ketua kelompok tani di sana, untuk itu saya pikir tidak salah bila kita contoh dan ikuti pola tanam yang di lakukan mereka saat ini dan kita terapkan di Kabupaten Simeulue”, Paparnya Samsuar, SP