Banda Aceh – Pimpinan Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Ayah H. Muhammad Faisal, memimpin doa dalam upacara pelepasan Tim Ekspedisi Leuser yang diselenggarakan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Aceh dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan berlangsung pada Kamis pagi (12/6/25) di halaman Gedung Satya Haprabu, Mapolda Aceh.
Pelepasan tim ekspedisi dipimpin langsung oleh Kapolda Aceh, Irjen Pol. Dr. Achmad Kartiko, S.I.K., M.H., dan didampingi oleh Komandan Satuan Brimob Polda Aceh, Kombes Pol Zuhdi Batubara, S.I.K.. Hadir pula jajaran pejabat utama Polda Aceh serta para peserta ekspedisi yang terdiri dari personel Polri, komunitas pecinta alam, mahasiswa Mapala, tokoh masyarakat, dan pemandu profesional dari kawasan Leuser.
Dalam sambutannya, Kapolda Aceh menyampaikan bahwa ekspedisi ini merupakan bagian dari upaya memperkuat semangat Bhayangkara untuk mencintai tanah air dan menjaga kelestarian alam.
“Gunung Leuser adalah kawasan konservasi yang diakui dunia. Ini bukan hanya tentang menaklukkan puncak, tetapi tentang menjaga kehidupan dan ekosistem yang menghidupi kita semua,” ujarnya.
Rangkaian acara diisi dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ayah H. Muhammad Faisal, yang juga merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan dosen UIN Ar-Raniry. Dalam doanya yang dibacakan dalam bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Ayah Faisal memohon keberkahan, kekuatan, dan keselamatan bagi seluruh peserta ekspedisi.
“Kami berharap ekspedisi ini menjadi amal ibadah yang membawa keberkahan, perlindungan dari marabahaya, serta menjadi sarana pembentukan karakter dan kepemimpinan yang kuat,” ungkap Ayah Faisal.
Doa juga dipanjatkan untuk keamanan dan keberkahan negeri, khususnya Aceh, serta agar ekspedisi ini turut membangkitkan kesadaran ekologis di kalangan generasi muda dan masyarakat luas.
Secara terpisah, Ketua Yayasan Abu Krueng Kalee, Tgk. H. Musannif Sanusi, SE, menyampaikan bahwa keikutsertaan Dayah Darul Ihsan dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan pesantren terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kepedulian lingkungan.
“Semangat Bhayangkara adalah semangat pengabdian, dan itu pula yang hidup di dalam dunia pesantren,” tegasnya.
Tgk. Musannif juga mengapresiasi Polda Aceh atas kolaborasi yang telah terjalin baik dalam berbagai kegiatan, terutama yang menyangkut nilai-nilai keumatan dan kebangsaan.
