Drainase Perkotaan Jebol, Aparat Hukum Diminta Periksa Kontraktor Dan PPK Proyek

Belum cukup umur, drainase perkotaan jebol digilas truck. Terlihat plat beton penutup atau cover beton K 250 tanpa menggunakan split atau batu pecah dan terlihat tipis.

Aceh Tenggara | Proyek drainase perkotaan jebol digilas truck colt diesel pada bagian permukaan atau cover beton atau plat beton bertulang, hal tersebut menjadi tanda tanya bagi publik. Apakah plat beton bertulang atau cover beton yang dipasangan pada permukaan drainase perkotaan tersebut telah sesuai ketentuan teknis.

Untuk itu, diminta aparat hukum memeriksa Kontraktor pelaksana, PPK dan Pengawas lapangan dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Tenggara. Diduga mereka lalai dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai rekanan, pejabat pembuatan komitmen dan pengawas lapangan sebagai pengendali mutu pekerjaan dilapangan.

Pembangunan Drainase Perkotaan Kota Kutacane tahab VI senilai Rp 5 Milyaran lebih, dikerjakan oleh PT Pemuda Aceh Konstruksi sejak mulai tanggal 03 mei sampai 28 desember 2019. Sumber dana pada proyek tersebut berasal dari otsus dibawah naungan Dinas Perkejaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Tenggara.

Hasil pantauan awak media, Pekerjaan Pembangunan drainase perkotaan kota Kutacane tahab VI, telah selesai dikerjakan satu bulan yang lalu. Namun naas, pada hari Jum’at (17/01/2020) penutup plat beton pada drainase itu jebol dilindas truck colt diesel, diduga untuk menghindari kritikan atau dugaan lainnya dimata publik, pihak rekanan secepatnya memperbaiki proyek tersebut pada, Sabtu (18/1).

Menurut keterangan, Supratman, Direktur PT Pemuda Aceh Konstruksi melalui stafnya pada awak media, Sabtu (18/1) mengatakan kemungkinan bobot mobil truck tersebut berat dan melebihi kapasitas, saat menurunkan barang dan parkir diatas penutup parit drainase kota kutacane. padahal katanya, untuk kekuatan kontruksi pembesian telah ditambah atau lebih dari desain perencanaan.

Dari informasi yang dihimpun awak media, kontruksi drainase perkotaan kota kutacane itu memakai beton K 250, ketebalannya 15 centi meter ditambah penulangan menggunakan besi 10 mm, seharusnya dengan specifikasi demikian plat beton penutup drainase perkotaan sudah Kuat dan mampu menahan beban truck yang bertonase besar.

Sementara itu, pengawas lapangan yang bertanggungjawab dalam proses pekerjaan baik pada pekerjaan beton bertulang maupun pada pembesian dan pengecoran portal cemen tidak dapat menjawab pertanyaan awak media terkait jebolnya plat beton penutup drainase perkotaan.

ketika dihubungi via pesan what’sApp. Pengawas lapangan tidak mejawab meski tanda pesan telah dibaca, diduga pengawas lapangan tidak paham tugas dan fungsinya, bahkan pantauan awak media selama proses pengerjaan proyek, pengawas lapangan tidak pernah berada dilokasi proyek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *