Pidie | Terpilihnya pasangan Gubernur Aceh periode 2017- 2022 drh. Irwandi Yusuf, M. SC – Ir.H. Nova Iriansyah, MT pada pilkada 2017 tidak terlepas dari kerja keras dan loyalitas para relawan di lapangan, selain partai pengusung dan partai pendukung.
Fanatisme pendukung pasangan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah dengan semangat heroik, telah berhasil mengantar drh. Irwandi Yusuf, M. Sc dan Ir. H. Nova Iriansyah, MT sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh priode 2017-2022.
Dibalik perjuangan dan Loyalitas tim relawan, ada berbagai cerita panjang lainnya. Harapan untuk dapat menikmati hasil perjuangan kini menyisakan berbagai persoalan dan keprihatinan.
Apa yang dialami Tim Relawan Irwandi Nova Seuramoe Pidie, kini harus menanggu utang, seperti yang diakui oleh Ketua Tim Relawan Seuramoe Pidie saudara Ambiya.
Menurut Ambiya, pihaknya pasca pilkada telah menyisakan beban utang sebesar Rp. 1.7 milyar lebih dan hingga saat ini belum terlunasi, utang tersebut berasal dari pinjaman dana donatur untuk membiayai operasional dan mobilisasi massa saat kampanye, untuk kebutuhan sunat massal dan pembelian lembu megang untuk 23 kecamatan se kabupaten Pidie
“coba di bayangkan, utang pada saat kampanye sebanyak itu, kemana kami harus mengadu”. ujarnya dengan kata yang terbata bata,
Ambiya menjelaskan kepada media ini, Akibat utang tersebut yang sudah lebih 2 tahun tidak terbayar, kami sudah tidak bisa pulang kerumah, yang diakui oleh Muhammad Bin Daud selaku Sekjen Seramou Pidie.
“ita berharap kepada Ketua Umum Relawan Aceh dan jajarannya, malah lepas tangan mereka”, ujarnya
Ambiya menambahkan. Sekjen Tim Relawan Seuramoe Pidie Muhammad Bin Daud, SH meminta media ini untuk mencantumkan no hpnya (085358309452), bila ada pihak yang keberatan dengan berita ini.
Menurut Ambiya, kini pihaknya bergabung dengan Forum Relawan Ban Sigom Aceh (FORBA) di bawah komando Mukhtaruddin Maop.
Melalui FORBA Ambiya berharap, minimal ada solusi untuk mengurangi sedikit beban yang menimpa mereka saat ini.
Itulah salah satu potret dari kondisi Relawan, tentu masih banyak cerita lain yang dialami oleh tim- tim lain di seluruh Aceh.