Aceh Tamiang – Ilegal drilling atau Pengeboran sumur minyak ilegal yang kini beroperasi di Desa Alur Tani II, Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang.
Aktivitas pengeboran minyak Ilegal tersebut di perkirakan sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.
Menurut warga setempat tidak disebutkan namanya ” sudah dua bulan ini beroperasi. Tapi tiga hari belakangan ini mereka tidak ada terlihat lagi berada dilokasi,” kata Warga, Jumat 20 Oktober 2023.
Pantauan Media Buser siaga di lapangan, ada tiga titik lokasi yang diduga menjadi lokasi pengeboran minyak Ilegal .
Terlihat juga lobang-lobang galian masih terbuka dan ada pipanya.
Selain itu, ditemukan juga drum, pipa, dan jerigen minyak di sebuah gubuk yang dekat dengan lokasi itu.
Diduga, para mafia ilegal drilling menggunakan peralatan tradisional dalam menjalankan aksinya.
Mantan Kepala Desa Alur Tani II Kasimin saat ditemui Buser Siaga dikediaman nya menjelaskan, sebelumnya ada seorang pria berinisial J yang datang menemuinya guna meminta izin pengeboran sumur minyak.
“Pada Masa jabatan saya sebagai Kepala Desa telah berakhir 2 hari yang lalu. Tapi sebelum itu memang ada pria berinisial J datang minta izin untuk pengeboran sumur minyak,” katanya.
“Tapi, dengan tegas saya bilang tidak boleh karena itu ilegal dan melanggar hukum,” sebut Kasimin pada Media.
“Namun, saya sama sekali hingga saat ini tidak tau ternyata pengeboran tersebut telah dilakukan sebelum meminta izin kepada saya,” tambahnya.
“Yang jelas saya tidak pernah memberikan izinnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada tahun 2021 pihak PT Pertamina EP Field bersama tim Forkopimda Aceh Tamiang telah menutup beberapa titik sumur minyak ilegal yang berada di Kecamatan tersebut.
Setidaknya ada 15 sumur minyak ilegal atau Ilegal drilling yang ditutup saat itu.
Penutupan dilakukan karena sumur minyak ilegal berisiko tinggi bagi masyarakat dan lingkungan bila terus dilakukan eksplorasi secara tradisional tutup nya.
