SPS Tuntaskan Semua Agenda di Aceh

Blog3 Dilihat

 

BUSERSIAGA, COM BANDA ACEH – Serikat Perusahaan Pers (SPS) Indonesia menuntaskan seluruh rangkaian agendanya di Aceh dengan sukses. Selama tiga hari, 20–22 Oktober 2025, berbagai kegiatan penting berlangsung di tiga daerah — Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang — yang menandai kolaborasi erat antara insan pers dan pemerintah daerah.

 

Rangkaian kegiatan dimulai dengan perayaan HUT ke-13 Tabloid Pos Aceh, salah satu anggota aktif SPS Aceh, yang digelar di Kantor Pos Aceh, Senin siang, 20 Oktober 2025.

Acara berlangsung sederhana namun hangat dan penuh kebersamaan, dihadiri pimpinan media, pengurus SPS provinsi se-Indonesia, serta sejumlah tokoh pers Aceh.

Perayaan ini menjadi pembuka seluruh rangkaian kegiatan nasional SPS di Aceh sekaligus bentuk penghargaan terhadap eksistensi media lokal yang konsisten memperkuat jurnalisme daerah.

 

Pada malam harinya, SPS menggelar Malam Penghargaan (SPS Awarding Night) di Pendopo Gubernur Aceh.

Kegiatan tersebut menjadi puncak apresiasi bagi media anggota SPS dari seluruh Indonesia yang dinilai berprestasi dalam inovasi, manajemen redaksi, dan kontribusi sosial.

Acara berlangsung semarak dengan sentuhan budaya Aceh yang khas, dihadiri pimpinan SPS Pusat serta para ketua SPS provinsi.

SPS Aceh dinilai sukses menjadi tuan rumah yang ramah, terorganisir, dan profesional.

 

 

Keesokan harinya, 21 Oktober 2025, SPS menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SPS Indonesia 2025 di Pendopo Gubernur Aceh.

Forum ini membahas arah kebijakan organisasi, penguatan ekonomi media, serta strategi menghadapi tantangan jurnalisme di era digital.

Dari Rakernas ini lahir gagasan penting tentang Dana Jurnalisme Indonesia, sebuah inisiatif nasional untuk memperkuat keberlanjutan industri media dan mendorong kemandirian pers.

 

Usai Rakernas, rombongan melakukan kunjungan ke Kabupaten Aceh Besar dan dijamu makan siang oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar di Jantho.

Jamuan berlangsung penuh keakraban dan menjadi simbol dukungan pemerintah daerah terhadap insan pers yang berperan dalam penyebaran informasi pembangunan.

 

Malam harinya, para peserta dijamu oleh Pemerintah Kota Banda Aceh di Balai Kota Banda Aceh.

Jamuan makan malam yang dihadiri Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdal Khalilullah, bersama Sekretaris Daerah, Jalaluddin, berlangsung dalam suasana santai namun bermakna, mempererat hubungan antara pemerintah dan insan pers nasional.

 

Pada hari terakhir agenda Aceh, 22 Oktober 2025, rombongan SPS bertolak ke Sabang untuk melanjutkan kegiatan akhir.

Setibanya di Sabang, mereka terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).

Audiensi berlangsung konstruktif, membahas potensi kolaborasi antara SPS dan BPKS dalam mempromosikan kawasan Sabang melalui media nasional.

 

Usai pertemuan, rombongan melanjutkan kegiatan makan bersama di Warkop Cirasa, kawasan Sumur Tiga, Sabang.

Suasana makan siang berlangsung santai dan penuh keakraban, menjadi momen silaturahmi antara pengurus SPS dan tokoh setempat.

 

Siangnya, acara berlanjut dengan Deklarasi Sabang 2025 di Monumen Kilometer Nol Indonesia, yang menjadi simbol kebangkitan semangat jurnalisme nasional dari ujung barat Indonesia.

Deklarasi ini menegaskan komitmen insan pers untuk memperjuangkan pembentukan Dana Jurnalisme Indonesia dan memperkuat prinsip Pers Sehat dan Berdaya.

 

Malam harinya, seluruh peserta dijamu oleh Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, di Pendopo Wali Kota Sabang.

Jamuan berlangsung penuh kehangatan, sekaligus menjadi penutup seluruh rangkaian kegiatan SPS di Aceh.

 

Pada pagi 23 Oktober 2025, rombongan SPS kembali bergerak pulang ke Banda Aceh menggunakan feri, menandai selesainya seluruh rangkaian agenda dengan aman dan lancar.

 

Ketua SPS Aceh, Muktarruddin Usman, S.E., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak.

“Sebagai tuan rumah, SPS Aceh mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu hingga semua agenda SPS di Aceh berjalan sukses,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama kegiatan terdapat hal yang kurang berkenan.

“Bila terdapat kekurangan, dari lubuk hati yang dalam kami memohon maaf,” pinta Muktarruddin.

 

Di akhir kegiatan, ia menyampaikan salam perpisahan kepada seluruh peserta Rakernas dan tamu undangan dari berbagai provinsi.

“Kepada seluruh peserta, selamat jalan, semoga tiba dengan selamat di rumah masing-masing. Terima kasih atas kebersamaan dan semangatnya untuk memajukan dunia pers Indonesia,” pungkasnya.

 

Dengan tuntasnya seluruh agenda, Aceh menorehkan catatan penting dalam sejarah SPS Indonesia — bukan hanya sebagai tuan rumah Rakernas dan malam penghargaan, tetapi juga sebagai lokasi lahirnya Deklarasi Sabang 2025, tonggak baru bagi jurnalisme nasional yang sehat, mandiri, dan bermartabat. (R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *