Aceh Utara Sejumlah petani sawah melaporkan keluhannya kepada awak media 5/11/24 mengenai tanggul pengairan irigasi, dibuat pengumuman 15/10/24 mulia turun ke sawah oleh Unit Pengelola Irigasi (UPI) akan tetapi air yang kami terima tidak mencukupi jadi kami tidak tahu melaporkan kepada siapa supaya mengatasi masalah, sementara kehidupan kami di sawah untuk buat makan dan mayoritas di kampung kampung petani sawah dibeberapa Kecamatan.
Saat konfirmasi dengan pengelola air tanggul Irigasi menyampaikan air susah untuk dibagi sebab didesa Rawang Itek tingginya air 1,35 m dan di kecamatan Seunuddon tingginya air 1,05 m jadi bagaimana kita membagikan air untuk petani sawah, supaya bisa atur air didalam tanggul tingginya 1,50 m jadi kalau mau konfirmasi yang lebih jelas ke petugas di Langkahan. Katanya
Saat dikonfirmasi dengan petugas pengelola air Irigasi di Langkahan mengatakan air di bendungan cukup untuk dibagi dibeberapa kecamatan akan tetapi ada kendala Ketika kita maksimalkan air disaluran tanggul ada beberapa desa terjadi kebanjiran disebabkan air meluap keluar, contoh didesa Cot Bada,Rawan kalau tidak ditimbun supaya Tanggulnya tinggi maka rumah warga tidak ke banjiran dan kami tidak diserang oleh warga.
Biar maksimal saluran air tanggul mengalir ada tanggul yang harus ditimbun supaya air tidak keluar dari saluran dan di kecamatan Jambo Aye, Seunuddon, Baktiya, Baktiya Barat harus digali karena ada tempat tempat yang harus dibersihkan supaya air mengalir dengan lancar dan petani sawah tidak mengeluh.
Dan kami mengkonfirmasi dengan pak Budi sebagai kepala UPI (Unit Pengelola Irigasi) menyampaikan bendungannya terletak di Desa Langkahan Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara.Kami sudah berusaha dan sangat mengerti keluhan para petani sawah. kami baru tahun pertama bekerja bulan 5/24 harus terkafer semua itu tidak mungkin tahun ini, makanya ditahun 2025 akan kita usahakan perbaiki pelan pelan secara menyeluruh kalau ada anggaran karena selama ini cuma rumput yang dibersihkan di tanggul tanggul. Katanya
(Thay)
