Ashabul Aziz dari Dayah Darul Ihsan Juara I Cabang Tafsir
Banda Aceh — Santri Aceh kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional 2025 yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Dalam ajang yang mempertemukan para santri terbaik dari berbagai negara ASEAN tersebut, Ashabul Aziz, santri Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, berhasil meraih Juara I cabang Tafsir.
Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan, Tgk. H. Musannif, menyampaikan selamat dan apresiasi atas prestasi gemilang yang diraih santri binaannya itu.
> “Kami bersyukur dan bangga atas capaian ananda Ashabul Aziz. Ini bukti bahwa santri Aceh mampu bersaing di level internasional dan terus mengharumkan nama dayah serta daerah,” ujar Tgk. H. Musannif di Banda Aceh, Rabu (8/10/2025).
Berikut biodata singkat Ashabul Aziz:
Nama: Ashabul Aziz
Tempat/Tanggal Lahir: Banda Aceh, 19 November 2008
Asal Sekolah: MAS Darul Ihsan Aceh Besar
Nama Ayah: Defrizal (Wiraswasta)
Nama Ibu: Susi Yanti (Pegawai Swasta)
Alamat: Jeulingke, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh
Selain Ashabul Aziz, sejumlah santri Aceh lainnya juga menorehkan prestasi di berbagai cabang lomba pada MQK Internasional 2025, antara lain:
Ahmad Taifur, Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Bireuen – Juara III cabang Tauhid
Siti Sara Nadhifa, Dayah Darussalam Aceh Selatan – Juara Harapan I cabang Akhlak
Naivasya Milhan, Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Bireuen – Juara Harapan I cabang Akhlak
Hafis Atha Ramadhan, Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar – Juara Harapan I cabang Hadis
Aliya Rahayu, Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Bireuen – Juara Harapan I cabang Tauhid
Hafizah Maheer Sagala, Dayah Perbatasan Minhajussalam Kota Subulussalam – Juara Harapan I cabang Fikih Ushul Fikih
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD) Aceh, Tgk. Mustafa Husen Woyla, juga menyampaikan apresiasi kepada para santri yang telah membawa nama Aceh di kancah internasional.
> “Kami bangga atas capaian para santri Aceh di MQK Internasional tahun ini. Untuk yang belum juara, jangan berkecil hati — siapkan diri lebih matang untuk ajang dua tahun mendatang,” ujarnya.
Tgk. Mustafa juga menyoroti pentingnya peningkatan pembinaan dan pelatihan bagi para santri agar prestasi Aceh kembali meningkat.
“MQK lalu Aceh berada di peringkat 5 nasional, sekarang turun ke peringkat 9. Ini menjadi evaluasi bersama semua pihak — dayah, santri, Dinas Dayah, dan Kemenag. Idealnya, satu pelatih mendampingi satu peserta agar pembinaan lebih fokus,” tambahnya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa santri Aceh terus menunjukkan eksistensinya dalam dunia keilmuan Islam tingkat internasional, sekaligus menegaskan peran dayah sebagai pilar pendidikan Islam yang kokoh di Tanah Rencong.