Relawan Irwandi-Nova Menilai Pernyataan Jubir Pemerintah Aceh Megiris Hati Rakyat

Banda Aceh53 Dilihat

Banda Aceh | Ditengah mewabahya Virus Covid-19 yang melanda masyarakat dunia, tidak terkecuali di Provinsi Aceh, masih ada sebagian oknum yang mengeluarkan informasi dan pernyataan yang membuat warga bingung dan bertambah panik.

“Idealnya, suatu informasi publik, baik menyangkut edukasi tentang virus Corona maupun aktifitas penanganannya, hendaknya harus diupayakan membawa kenyamanan dan kesejukan bagi masyarakat”, Demikian disampaikan Mukhtaruddin Maop selaku Ketua Relawan Irwandi Nova Bansigom Aceh, dalam menyikapi viralnya pernyataan Jubir Pemerintah Aceh terhadap upaya Pemerintah Aceh untuk menyiapkan lahan kuburan massal untuk korban Virus Corona di Aceh, Minggu, 29 Maret 2020.

Mukhtaruddin Maop sangat menyesalkan statment Jubir Pemerintah Aceh saudara SAG. Menurutnya pernyataan tersebut sangat tidak bijak dan kurang beretika, dimana disaat Pemerintah Republik Indonesia dalam sosialisasinya meminta masyarakat jangan panik dan tetap harus menjalankan kehidupan dengan optimisme yang tinggi, justru Pemerintah Aceh memberikan informasi yang membuat warga menjadi takut dan mencekam.

“Idealnya Pemerintah Aceh, saat ini berupaya mencari solusi bagaimana menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai untuk penanganan wabah ini, APD untuk para medis dan menstabilkan harga bahan pokok di pasar, sehingga masyarakat tidak semakin terpuruk akibat dampak domino yang ditimbulkan dari kondisi terburuk nantinya”, ujar Maop

Lebih lanjut Ketua Relawan Bansogom Aceh ini mengukapkan, secara moral pihaknya malu dan menyesalkan dengan pernyataan tersebut, kalau itu benar, kenapa tidak? Coba abang bandingkan, Maop seolah bertanya pada awak media

Ia mencontohkan, seperti pemerintah Cina yang negara komunis, saat wabah melanda negara tirai bambu tersebut, pemerintah komunis Cina yang pertama diburu adalah mendirikan rumah sakit terbesar dengan berbagai fasilitasnya, sebulan selesai. Kita di Aceh yang mengakui daerah Serambi Mekkah, malah proyek pengadaan tanah kuburan yang dikedepankan, inikan sangat miris dan membuat hati rakyat teriris”. Katanya

Padahal dalam situasi dan kondisi apapun pemerintah atau negara harus hadir ditengah-tengah rakyat dalam bentuk dan resiko apapun sehingga masyarakat tidak resah dengan pernyataan jubir tersebut, berita yang beredar sangat tidak mendidik.

Mukhtaruddin Maop meminta kepada Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT untuk lebih selektif menempatkan pejabat yang berhubungan langsung dengan ranah publik. Seperti Tupoksi seorang jubir tentu harus memiliki kemampuan retorika dan bijak dalam memilih dan memilah bahasa dan info yang disampaikan, layak atau tidak.

Menurut Maop, Plt. Gubernur Aceh sudah saatnya mengevalusi jubir tersebut, sebelum menuai buliyan yang akhirnya hilangnya kepercayaan masyarakat Aceh terhadap Pemerintah Aceh saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *