Plt Gubernur Aceh Bukan Membuat Warga Waspada Corona, Tapi Membuat Masyarakat Stres Dan Sengsara

Banda Aceh46 Dilihat

Banda Aceh | Kaukus Peduli Aceh, adalah lembaga yang sangat aktif dalam mengontrol kebijakan Pemerintah Aceh, Muhammad Hasbar selaku Ketua Umum mengeluarkan stetementnya terkait Corona

Ketua Umum Kaukus Peduli Aceh Muhammad Hasbar Kuba, Senin (23/3/2020) mengatakan, Plt Gubernur Aceh bukan membuat warga waspada Corona, tapi membuat masyarakat malah stres dan sengsara

Lanjutnya, Plt Gubernur Aceh jangan cuma bisanya sosialisasi dan melarang. Sementara solusi terkait masker dan hand sanitizer saja tak pernah dipikir oleh pemerintah Aceh, sekarang ekonomi sedang tak stabil karena kebijakan pemerintah, harga masker dan hand sanitizer di Aceh selangit dan langka.

“Seharusnya pemerintah Aceh berpikir bagaimana hand sanitizer dan masker, bisa dibagi ke masyarakat, atau pemerintah harus berpikir melakukan upaya seperti fogging misalkan, jadi langkahnya harus kongkret, ini cuma bisa seru sana sini, larang ini larang itu.” ujarnya

Ia juga menyampaikan, Pendekatan humanis, yang dulunya lembut dan terstruktur serta tepat sasaran, tapi selama ini terlihat dari seorang Walikota Banda Aceh akhirnya berubah jadi cara keras tutup ini tutup itu, dengan dalih menangani penyebaran Corona.

“itu semua dikarenakan intruksi Plt Gubernur Aceh yang sedang dihantui ketakutan luar biasa. Jadi, kalau ada masyarakat yang tidak sesuai silahkan tanyakan ke Plt Gubernur Aceh”, ujarnya lagi

Anggota dewan yang ingin mengalihkan Milyaran Rupiah aspirasi nya untuk pencegahan corona, namun kita harapkan benar-benar direalisasikan, bukan hanya sekedar cari sensasi agar terlihat peduli, padahal ujung-ujungnya sebatas wacana omong kosong doang.

“Kita tunggu apa benar omongan pengalihan dana Milyaran aspirasi itu untuk penanganan corona, atau cari sensasi dalam momentum belaka, agar terlihat peduli. Rakyat bisa menilailah nanti.” ungkapnya

Lanjutnya lagi, Kita melihat dalam kondisi 14 hari ini, ekonomi masyarakat semakin tidak menentu, kebutuhan pokok dan gizi masyarakat terus menurun. Ini perlu dipikirkan pemerintah Aceh. Jangan Pemerintah Aceh hanya bisa cuma buat stres masyarakat dengan larangan-larangan. Pemerintah perlu pikirkan bagaimana kebutuhan pokok dan gizi masyarakat dapat dioptimalkan dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas masyarakat. Misalkan dengan mengantarkan sembako dan makanan bergizi ke rumah-rumah warga, atau semacamnya. Kemudian bagaimana membuat warga bisa tentram dan tidak stres karena dihantui ketakutan yang diproduksi pemerintah. Karena kalau masyarakat dibikin stres, otomatis imunitas masyarakat akan menurun, maka itu lebih rentan diserang penyakit.

Kita minta semua pihak agar mengawal penggunaan anggaran pemerintah tanpa kejelasan dengan dalih darurat Corona, sementara penggunaannya juga tidak menyentuh apa pun yang dibutuhkan rakyat dalam kondisi darurat ini, akhirnya masyarakat makan seruan dan larangan saja.

“Kami khawatir ada udang dibalik batu, sambil menyelam minum air. Dalihnya Corona, ujung-ujungnya penyelewengan dana tanggap darurat. Ini tentu sangat perlu diwapadai, jangan sampai pemerintah mengambil kesempatan dalam kesempitan rakyat, ini bakal bahaya”, ujar Hasba mengakhiri pernyataannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *