Lhokseumawe, – Penjual ayam potong mengeluhkan relokasi lapak mereka yang tidak sesuai dengan lokasi awal.
Penjual ayam potong di Pasar Inpres, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Keluhan ini disampaikan pada hari ini, Jumat (15/11/2024) setelah perubahan lokasi lapak yang dinilai merugikan pedagang.
Para pedagang merasa tidak diuntungkan dengan lokasi baru karena berdampak pada penjualan yang semakin menurun.
Sebagian penjual juga merasa terlilit utang akibat menurunnya daya beli yang dihadang ditunggu di luar area pasar, pendapatan mereka berkurang.
Salah seorang penjual ayam potong di pasar tersebut menyampaikan kepada media bahwa kondisi ini membuat mereka kesulitan mencari nafkah, bahkan sudah menumpuk utang.
Dia, menyampaikan keluhannya terkait relokasi lapak yang dinilai tidak sesuai dengan lokasi awal.
Mereka mengungkapkan, pemindahan lapak ini berdampak buruk pada pendapatan mereka dan membuat mereka sulit bersaing dengan penjual dari toko besar.
Salah seorang penjual ayam potong menyatakan, “Kami sudah terlilit utang sampai Rp 63.000.000 karena pendapatan semakin menurun. Toke-toke sudah menyewa toko besar, jadi kami bingung mau jualan di mana lagi.” Ujarnya.
Para pedagang berharap pihak pengelola pasar dan pemerintah setempat segera turun tangan untuk mencari solusi, mengingat sebagian besar pedagang merupakan warga yang mengandalkan penghasilan harian dari lapak tersebut. Kami penjual ayam, bukannya mencari kekayaan, hanya sebambu beras dan setumpuk ikan, jangan biarkan anak-anak kami kelaparan, mohon diperhatikan. (Red)