Banda Aceh – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menerima paparan persiapan kegiatan Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya (YWPJ) Tahun 2024 yang disampaikan oleh Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) IM, Kolonel Inf Hasandi Lubis, S.I.P., M.M., M.Si., bertempat di Gedung Malahayati lantai 2, Makodam IM, pada Selasa (3/12/2024).
Kegiatan Peleton Beranting YWPJ 2024 mengusung tema “Infanteri yang Profesional, Modern, dan Adaptif Mendukung Indonesia Maju.” Tema ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan, semangat pantang menyerah, dan keteladanan Panglima Besar Jenderal Soedirman kepada generasi muda TNI AD, khususnya prajurit infanteri.
Peleton Beranting YWPJ memiliki beberapa sasaran utama diantaranya meningkatkan rasa kebanggaan terhadap tradisi infanteri. Kemudian Mengukur tingkat kesemaptaan jasmani prajurit infanteri. Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan jiwa militansi, jiwa korsa, dan patriotisme. Selain itu para prajurit bisa menghayati nilai-nilai kejuangan bangsa untuk diwariskan kepada generasi muda. Tidak hanya itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat kerja sama antara satuan infanteri, TNI/Polri, dan masyarakat untuk memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Kegiatan ini akan dilaksanakan secara estafet nonstop selama 24 jam, mulai 16 hingga 19 Desember 2024. Rute gerak jalan dimulai dari Lapangan Coet Gapu, Bireuen, melewati Pidie Jaya, Pidie, hingga Aceh Besar dengan total jarak ± 220,7 KM yang terbagi dalam 10 etape. Pada etape terakhir, seluruh perwira infanteri Kodam IM akan turut serta dalam gerak jalan sejauh 5 KM menuju titik akhir di Rindam IM.
Peserta Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya terdiri dari Peleton Inti sebanyak 10 peleton dari satuan tempur (Satpur) infanteri, seperti Yonif 111/KB, Yonif 113/JS, dan Yonif 117/KY.
Sementara itu untuk Peleton Pengantar TNI terdiri dari 10 peleton dari satuan pendukung, seperti Yonzipur 16/DA, Yonarmed 17/K, serta TNI AU dan TNI AL dan Peleton Pengantar Non-TNI melibatkan Satpol PP, Polres, Menwa, dan Pramuka dari wilayah Aceh.
Kegiatan ini juga diisi dengan setiap satuan komando kewilayahan (Satkowil) yang dilalui rute bertanggung jawab melaksanakan kegiatan karya bakti di lokasi pergantian simbol.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IM menekankan pentingnya perencanaan dan koordinasi yang matang agar pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik. “Saya meminta seluruh panitia memastikan setiap aspek kegiatan, termasuk rute, kesiapan peserta, dan dukungan logistik, agar terlaksana dengan aman, tertib, dan lancar,” tegasnya.
Beliau juga menambahkan, “Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya bukan sekadar tradisi Korps Infanteri, tetapi juga sebuah momentum untuk menghidupkan kembali semangat juang dan solidaritas prajurit, serta menanamkan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa kepada masyarakat.”
Pangdam berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi, baik bagi prajurit TNI maupun masyarakat luas, sehingga semangat persatuan dan kebersamaan semakin kokoh. “Pelaksanaan yang sukses akan menjadi kebanggaan bagi Kodam IM dan menunjukkan bahwa Korps Infanteri siap mendukung Indonesia maju,” harapnya.
Upacara penyerahan simbol etape terakhir akan berlangsung di Lapangan Rindam IM, dihadiri oleh pejabat Kodam IM, Dansatpur/Dansatbanpur, Forkopimda Provinsi Aceh, serta Bupati Aceh Besar. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi TNI dengan rakyat serta menjadi wadah untuk terus menjaga nilai-nilai kejuangan bangsa.