BUSERSIAGA, COM Lampung Tengah
Masyarakat Merasa kecewa dengan hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMA Negeri.1 Terbanggi Besar, Lampung Tengah, puluhan masyarakat dari Terbanggi Besar, minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, mengkaji ulang sistem penerimaan yang dianggap banyak kejanggalan.
“Kami masyarakat Terbanggi Besar, kecewa atas SPMB di SMA Negeri.1 Terbanggi Besar, artinya, sekolah ini bisa berdiri atas wakaf tanah dari kami masyarakat Terbanggi Besar, tujuannya agar anak, cucu, keponakan kami bisa sekolah disini yang jaraknya lebih dekat,” ujar Abdul Rahman, Rabu (25/6/2025).
Menurut dia, yang juga salah satu tokoh masyarakat Terbanggi Besar itu, menuturkan bahwa dari 16 orang yang mendaftar melalui jalur Zonasi, dan Afirmasi, hanya 2 orang yang di terima pihak SMA Negeri.1, sementara sisanya yang tidak diterima, dengan alasan yang tidak masuk di akal, atau hanya sekedar pihak sekolah cari aman.
“Bahkan yang mayoritas diterima adalah anak-anak yang berasal dari luar daerah Lamteng, apakah pihak sekolah tidak mau menerima anak-anak pribumi untuk bersekolah di sini, apakah tidak ada lagi pertimbangan bagi anak-anak kami untuk bisa menimba ilmu di sekolah ini, untuk itu kami meminta Disdikbud Prov.Lampung, dapat mengkaji ulang sistem SPMB ini,” ungkapnya.
Selesainya SPMB bukan berarti menyelesaikan masalah. Sebab, setiap penerimaan murid baru khususnya di SMA Negeri.1 Terbanggi Besar, kerap kali memunculkan persoalan dan permasalahan, seakan-akan persoalan ini tak tersentuh kebijakan pemerintah, atau bagaimana yang sebenarnya dan hari ini menjadi penutup ritual tahunan PPDB di SMA Negeri.1 Terbanggi Besar, Lamteng.
(Red )