BANDA ACEH – Pergerakan wisatawan selama awal tahun 2023 terus terjadi pergerakan di Aceh, hal ini terlihat dari jumlah wisatawan yang mengunjungi salah satu objek destinasi wisata edukasi dan bencana, Museum Tsunami Aceh.
Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyebutkan, angka wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Museum Tsunami selama bulan Januari masih di bawah angka seribu orang dan naik drastis pada bulan Februari.
“Pada awal tahun, yakni selama bulan Januari angka wisman yang mengunjungi museum dari data yang kami himpun sebanyak 885 orang, sementara pada bulan Februari peningkatan drastis mencapai 1.296 orang dan sampai 6 Maret, sudah ada 308 wisman yang mengunjungi museum,” ujar Syahputra di ruang kerjanya, Selasa, 7 Maret 2023.
Hingga awal bulan Maret ini, sebut Syahputra, jumlah wisman yang terdata kunjungan ke Museum Tsunami berjumlah total 2.489 orang. Sementara wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 56.206 orang.
“Kita berharap destinasi Museum Tsunami ini bisa terus memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung, mengingat antusiasme wisatawan pada akhir pekan kami pantau cukup ramai dan beberapa fasilitas pun terus kami perbaiki dalam memberikan kenyamanan kepada pengunjung,” jelasnya.
Syahputra juga menyebutkan, bagi calon pengunjung museum agar dapat terus mendapatkan informasi secara update lewat jejaring sosial Museum Tsunami. Mengingat informasi dan pertanyaan akan selalu dilayani selama 24 jam, baik lewat informasi di media sosial atau lewat Google Maps.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal menargetkan total kunjungan wisatawan pada 2023 mencapai 2,5 juta wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Salah satu cara meningkatkan daya tarik Aceh di mata para wisatawan dengan menggelar beragam atraksi budaya seperti yang telah dipersiapkan dalam kalender event 2023 yang terangkum dalam Khazanah Piasan Nanggroe dan tiga Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatir (Kemenparekraf)
“Dalam meningkatkan kunjungan, Pemerintah Aceh terus menguatkan tiga komponen dasar penguatan sektor pariwisata, yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Salah satunya dengan didukung adanya penerbangan internasional dari Aceh-Kuala Lumpur dan Aceh-Penang,” sebutnya