PEKANBARU —– Inilah akibatnya jika H.Abdul Wahid Gubernur Riau, menempatkan oknum-oknum yang tidak berkompeten di Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang memiliki mental banci namun berlagak preman.
” Inilah akibatnya H Abdul Wahid Gubernur Riau, menempatkan oknum-oknum yang diduga tidak berkompeten dalam bidang pendidikan dan bahkan turut diduga memiliki mental banci berlagak preman seperti halnya Plt Kadisdik,Sekretaris dan Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau.” ungkap Ismail Sarlata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Media Indonesia (DPP-AMI), dalam pres rilisnya pada media.Senin (28/07/2025)
Kenapa demikian saya katakan, didalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) saja hingga sampai saat ini ketiga oknum tersebut diatas (Plt Kadisdik,Sekretaris dan Kabid SMK) tidak memiliki nyali untuk dapat dijumpai oleh LSM/Ormas dan Wartawan apa lagi masyarakat Riau, beraninya menggertak dengan cara yang dilakukannya mulai menganggarkan dirinya dekat dengan Ormas Pemuda, hingga mengganggarkan dirinya sebagai oknum mantan wartawan
Saat ini, setelah permasalahan SPMB masih carut marut,muncul permasalahan baru disatuan pendidikan seperti halnya di SMK Negeri 3 kota Pekanbaru Provinsi Riau. Dimana oknum Walikelas dan oknum Kepala Sekolah diduga tidak memiliki rasa keadilan dan sosial dalam menyelesaikan permasalahan terhadap anak didiknya sendiri, sehingga SMK Negeri 3 kota Pekanbaru diduga tunggangi Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 dan Pemerndik NOMOR 46 Tahun 2023
Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Di Lingkungan Satuan Pendidikan pasal 6. kembali beber Ismail Sarlata
Permasalahan yang saat ini terjadi kepada Siswa Didik SMK Negeri 3 kota Pekanbaru, hendak kemana masyarakat hendak mengadu jika ketiga Oknum tersebut diatas (Plt Kadisdik,Sekretaris dan SMK) Dinas Pendidikan Provinsi Riau sulit untuk dijumpai. Jabatan Kepala Dinas,Sekretaris dan Kabid di OPD tersebut merupakan urat nadi dan jantungnya bagi pemerintah Riau dalam membangun SDM yang berkualitas dan menjadikan pendidikan di Provinsi Riau ini menjadi lebih baik.
Teruntuk Pak H Abdul Wahid Gubernur Riau, perlu bapak ingat bapak bisa duduk menjadi Gubernur Riau itu karena siapa,kalau bukan masyarakat Riau?. Dan kepada siapa masyarakat berkeluh kesah akan dunia pendidikan jika bukan orang-orang yang bapak amanatkan untuk menduduki sebuah jabatan di Dinas Pendidikan Riau, jika kepada mereka sulit untuk dijumpai apa bapak selaku Gubernur bisa dijumpai. Berita yang dimuat dan diunggah dibeberapa media saja tidak mendapat respon apapun, bahkan berita dianggap sampah. Jika pemberitaan diberbagai media dianggap sampah, siapa sampah sesungguhnya?. tanya Ismail Sarlata dengan geram
Kita Aliansi Media Indonesia (AMI), yang peduli akan dunia Pendidikan meminta H Abdul Wahid Gubernur Riau untuk langsung dapat menyelesaikan permasalahan siswa didik di SMK Negeri 3 Pekanbaru demi moral anak bangsa. Jika perlu kita AMI siap menjumpakan Siswa dan orang tua didik, untuk dipertemukan langsung dengan Gubernur agar tau apa pokok permasalahan yang dihadapi anak didik tersebut.Agar pokok permasalahan yang sesungguhnya menjadi terang, jika perlu panggil guru dan Kepala Sekolahnya kita buka kulit nampak isinya. Kita ingin memberikan solusi yang terbaik untuk anak-anak Riau, agar tidak berujung kepada berhenti sekolah, yang pada akhirnya visi dan misi Gubernur Riau gagal, dan dunia pendidikan Riau di kanca Nasional menjadi buruk.pinta Ismail
Dipenghujung Ismail Sarlata menyampaikan, sampai kapan hal ini akan Gubernur biarkan?. Jika sosok Gubernur anggap suara masyarakat yang disampaikan melalui media dan/atau kepada ormas/LSM dan bahkan media tidak memiliki arti apapun. Maka jangan harap masyarakat Riau yang sudah terluka akan kembali memilih kembali sebagai Gubernur. Ingat Jabatan Gubernur dalah sesaat yang diamanahkan Allah S.W.T, kepada yang memegangnya dapat membantu memberikan yang terbaik untuk masyarakat Riau namun belum cukup 1 tahun sebagai Gubernur Riau hati masyarakat Riau terlukai. (***)
Sumber : DPP AMI