Banda Aceh.Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Teknik (IKAFT) – USK mengadakan acara Kopi Siang Bersama Alumni yang bekerja di UNDP dan IRC (International NGO).
Kegiatan yang dibuka oleh Ir. Teuku Marzuki, atau lebih familiar dengan bang Kiki Oemar, adalah Ketua Umum IKAFT-USK 2023-2028 yang kembali terpilih pada Mubes IKAFT-USK 16-17 September lalu berlangsung cukup antusias. Informasi dan Motivasi yang disampaikan para nara sumber sangat memicu keinginan para peserta untuk tahu lebih banyak lagi.
Nara sumber pertama yaitu Faisal “icanx” Ridwan yang bekerja sebagai Debris Technical Lead, United Nations Development Programme (UNDP) di Ukraine.
Sedangkan pemateri kedua adalah Syafrin “Een” Djalil yang saat ini menjabat sebagai Global Emergency Supply Chain Coordinator – EHAU (Emergency Humanitarian Action Unit) pada International Rescue Committee (IRC).
Kopi Siang Bersama yang berlangsung di Pendopo MZ Coffee, Lamprit berjalan serius dan santai. Peserta Kopi Siang Bersama yang terdiri dari alumni-alumni Teknik Sipil, Elektro, Arsitek, Pertambangan, Geofisika, Mesin, Industri, Diploma 3, Mahasiswa S1 dan S2 dari Magister Kebencanaan dan juga Magister Teknik Sipil.
Kopi Siang yang dikemas dalam diskusi terkait Tips dan Trik Menembus Kerja di UNDP atau “International NGO” Lainnya, kedua pemateri menyampaikan bahwa tips utama (modal utama) keterlibatan dalam kegiatan international humanitarian adalah penguasaan bahasa asing yang sesuai. Biasanya dibutuhkan bahasa Inggris, tapi saat ini juga banyak dibutuhkan di negara-negara berbahasa Asia dan Afrika adalah bahasa Arab, seperti di Libya, Nigeria, Maroko, dll.
Bila kemampuan bahasa sudah terpenuhi, maka hal-hal lain yang harus dicantumkan dalam curriculum vitae akan lebih mudah untuk dijabarkan. Semua pengalaman dan kemampuan harap dituliskan dalam resume.
Selain daripada bahasa, maka ada satu hal lain yang lebih penting, yaitu keimanan yang kuat. Pemahaman akan dasar-dasar keislaman yang kuat harus sudah tertanam kuat di hati, agar terhindar dari perbuatan-perbuatan di luar syariah. Hidup di negeri orang yang kultur kehidupan dan beragama nya berbeda dengan kita di Aceh, hanya dapat dibentengi dengan keimanan yang kuat.
Pada sesi tanya jawab, Bang Een, membagikan beberapa souvenir emas kepingan bagi para peserta yang berpartisipasi aktif. Dan pada sesi penutupan, bang Icanx dan bang Een kesiapan mereka untuk membantu teman-teman alumni teknik ataupun warga Aceh lainnya untuk berkonsultasi terkait peluang dan rencana kerja di lembaga-lembaga kemanusiaan internasional.
Kopi Siang Bersama ditutup dengan sesi foto para narasumber dan peserta bersamaan dengan masuknya waktu Ashar, Dengan harapan apa yang telah disampaikan dan didengarkan akan sangat bermanfaat bagi para alumni fakultas teknik merintis karir di dunia kemanusiaan internasional (sbm).