Dinas lingkungan Hidup Aceh Besar Minta Keuchik Fungsikan Becak Viar Untuk Pembersihan Sampah

Aceh Besar82 Dilihat

Aceh Besar, Media Center – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Besar, Muwardi, SH meminta seluruh Keuchik (Kepala Desa) di Aceh Besar memfungsikan kendaraan Viar yang ada di setiap gampong sebagai kendaraan yang mengakut sampah.

Hal tersebut dikatakan oleh Muwardi, sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan di Kabupaten Aceh Besar.

“Kita ingin Keuchik memanfaatkan becak viar sebagai armada pembantu pengangkutan sampah rumah tangga di gampong, agar tidak terjadi penumpukan sampah di gampong, setelah sampah dikumpulkan, DLH akan mengangkut dan membuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Aceh Besar,” katanya di Kota Jantho, 29 Agustus 2022.

Ia menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Aceh Besar nomor 28 pasal 11, dimana dana desa dapat dimanfaatkan untuk penanganan sampah di gampong.
“Jadi, perlu peran aktif keuchik untuk masalah kebersihan sampah,” ujarnya.

Muwardi juga mengatakan, pengadaan kontainer sampah dapat dianggarkan oleh gampong melalui dana desa.

“Soal dana desa untuk sampah itu sudah diatur dalam Perbup, jadi desa bisa anggarkan untuk pengadaan kontainer sebagai tempat pembuangan akhir di gampong, setelah ada tinggal hubungi DLH, kami yang angkat kontainer tersebut untuk dibuang ke TPA, intinya masalah sampah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Sebagai informasi, saat ini DLH Aceh Besar memiliki 53 armada yang bertugas mengangkut sampah, termasuk 8 unit armada kecil, ia dengan pemanfaatan viar di setiap gampong membantu DLH dalam mengatasi sampah.

“Armada kita ada 53 unit itu sudah termasuk dengan 8 unit armada kecil, jadi, kalau di setiap gampong dapat memanfaatkan viar ini jelas sangat membantu Pemerintah Kabupaten Aceh Besar,” tutur Muwardi.

Muwardi menyebutkan, saat ini di Aceh Besar ada enam Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS 3R), TPS 3R merupakan sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien. Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam dilahan sekitar TPS untuk dijual.

“Sebenarnya TPS 3R Aceh Besar ada delapan namun ada dua yang belum aktif, enam diantaranya ada di, Meunasah Kulam, Kayee Lee, Nusa, Ajee Cut, Lampuuk dan Lubok Batee,” sebutnya.

Menurut Muwardi, keberadaan TPS 3R selain dapat mengurangi sampah rumah tangga, hal ini juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
“Jadi, keberadaan TPS 3R sangat bagus untuk dimanfaatkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *