Desa Pande Ricuh, Warga Tuntut Keterbukaan Informasi Publik

Aceh Utara53 Dilihat

Aceh Utara – Warga Desa ( gampong ) Pande kecamatan Tanah pasir kabupaten Aceh utara turun ke jalan menuntut keterbukaan penggunaan dana desa. Sabtu 04/03/23

Menurut keterangan yang awak media peroleh dari masyarakat desa pande yang ada di lokasi, mereka berkumpul di situ karena bendahara desa pande berjanji pada jam 13 : 00 wib akan memberikan data penggunaan anggaran desa, tapi saat masyarakat mendatangi bendahara, bendahara malah mengatakan bahwa data tersebut telah di ambil kepala desa.

Merasa tidak Terima dengan tindakan yang di lakukan bendahara, karena bendahara tidak menepati janjinya, masyarakat yang awalnya cuma beberapa orang tiba – tiba mereka jadi ramai dan menuntut di berikan data penggunaan dana desa yang ada sama bendahara desa.

Karena masyarakat sudah ramai kepala desa ( geusyik ) pande De Junaidi atau lebih di kenal dengan DeJe akhirnya datang menjumpai masyarakat, dari hasil perdebatan antara masyarakat dan kepala desa di ambil keputusan kepala desa menyerahkan sedikit data tentang Penggunaan dana desa dan di hadapan awak media sang kepala desa mengatakan dirinya akan mempertanggung jawabkan penggunaan dana desa kepada inspektorat dengan alasan sudah di laporkan.
” Saya akan pertanggung jawabkan penggunaan anggaran dana desa ke inspektorat karena sudah ada pelaporan dan seribu perak pun akan saya pertanggung jawabkan” Tutup kepala desa.

Hampir terjadi kericuhan antara masyarakat dan sang kepala desa, di karenakan masyarakat merasa mereka berhak mengetahui kemana saja di gunakan dana desa mereka selama tahun 2021 dan 2022, menurut mereka selama tahun tersebut tidak pernah di lakukan pertanggung jawaban oleh kepala desa.

Tokoh tanah pasir MH kepada wartawan mengatakan dirinya sangat kecewa dengan permasalahan – permasalahan yang belakangan ini timbul di tanah pasir, salah satu nya desa pande, menurut sang tokoh masalah tersebut muncul karena ketidak mampuan camat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Saya mencontohkan permasalahan di desa pande, lanjut MH, sebenarnya masalah desa pande ini masalah kecil, masyarakat hanya meminta pemerintah Desa pande mempertanggung jawabkan penggunaan dana desa itu hal yang wajar mereka minta tapi itu tidak di lakukan, bahkan tuha peut ( BPD ) desa pande mengundurkan diri karena beralasan tidak ada transparansi di desa pande,.

Tapi sekarang apa yang terjadi lanjut MH, camat dan muspika malah sibuk mengurusi kemunduran diri dari tuha peut, mereka mengesampingkan dan malah di duga sengaja melupakan masalah dasar yang sebenarnya, sudah beberapa kali di lakukan mediasi dan yang di bahas adalah mundurnya tuha peut gampong pande, padahal masalahnya sangat sepele sekali, masyarakat hanya menuntut transparansi dan pertanggung jawaban penggunaan dana desa, ada apa? Kenapa tidak bisa di lakukan. Harapan saya selaku orang tanah pasir, tolong jangan di giring ke permasalahan lain – lain, ingat permasalahannya adalah pertanggung jawaban dan transparansi penggunaan dana desa pande. Jangan ciptakan permusuhan antara sesama kami warga di tanah pasir dan warga pande khususnya. Tutupnya.(Tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *