Simeulue | Mengingat di saat sekarang sering sekali terjadi bencana alam untuk mengantisipasi bahaya seperti Tsunami, Bencana banjir, Tanah longsor maupun Gempa Bumi, Komandan Kodim 0115/Simeulue Letkol Inf Yogi Bahtiar, S.Kom.M.B.A perintahkan jajaran koramil untuk melaksanakan Sosialisasi tanggap bencana, yang digelar pada Jumat (24/01/2020).
Kegiatan sosialisasi tersebut dimulai dari Posramil 07/Teupah Barat melalui Babinsa Posramil 07/Teupah Barat bersama Bhabinkamtibmas Polsek Teupah barat untuk mensosialisasikan Tanggap Bencana apabila terjadi gempa dan tsunami kepada para siswa siswi SMU 2 La’ayon yang digelar di SMU 2 La’ayon, Desa Layoon, Kec. Teupah Barat, Kab. Simeulue, diikuti oleh 40 orang murid,
Para hadirin dengan hikmat dan seksama mendengarkan sosialisasi Bencana Tsunami yang diberikan dari personil Posramil 07/Teupah Barat dan Bhabinkamtibmas Polsek Teupah Barat ,
Secara bergantian mereka menyampaikan Materi tentang Bencana Tsunami dan penanganannya. Mereka mendapatkan Ilmu tentang bagaimana mengamankan diri saat terjadi Bencana Tsunami di wilayahnya.
Babinsa Posramil 07/Teupah Barat Serda Dapit Utomo mengatakan bahwa ” Sosialisasi dan simulasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa – siswi agar tanggap ketika terjadi bencana Tsunami, disini kami memberikan pemahaman atau simulasi kepada hadirin saat terjadi bencana di dalam kelas maupun di rumah,” jelas Serda Dapit Utomo.
Ia menambahkan, dengan sosialisasi dan simulasi seperti mereka akan memiliki pemahaman tentang bagaimana caranya untuk menyelamatkan diri ketika terjadi bencana, ujarnya.
Dengan adanya Informasi dan pemahaman yang Tepat dan akurat maka masyarakat dan pemerintah akan mengetahui untuk melakukan langkah yang tepat untuk mengurangi resiko kebencanaan yang sesuai dengan peran masing – masing di lapangan, pungkasnya.
Sementara di lain tempat Komandan Kodim 0115/Simeulue Letkol Inf Yogi Bahtiar,S.Kom.M.B.A menyampaikan “ Wilayah Kab.Simeulue termasuk dalam wilayah yang sering dilewati oleh pergerakan lempengan bumi tentunya sangat rawan dengan resiko bencana gempa bumi dan tsunami, maka sangat penting bagi kita untuk mendapatkan ilmu mitigasi bencana, kesiapsiagaan sangat penting selain fasilitas yang telah ada seperti Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Ina TEWS)”, imbuhnya.
“ Standar Operasional harus selalu kita koreksi dan kita perbaiki agar saat terjadi bencana kita tahu melakukan langkah penyelamatan dan arah evakuasi, karena bencana bisa saja terjadi kapan saja, seperti saat jam belajar terjadi gempa, peran guru sangat besar dalam proses evakuasi siswa, maka pendidikan mitigasi ini harus kita sampaikan ke -pada mereka.” tegasnya.[]Dahman efendi