Tanggapan Ketua FORBA, Terhadap “Pedudukan” Rumah PLT Gubernur

Banda Aceh55 Dilihat

Banda Aceh | Pedudukan rumah dinas PLT. Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, MT di kawasan Blang Padang Banda Aceh oleh Edy Saputra atau yang dikenal dengan panggilan Edy Obama dan kawannya, beberapa hari lalu, memunculkan berbagai opini publik. Beragam informasi dari alasan pedudukan tersebut juga mencuat di media, ingin bersilaturrahmi dan menagih utang Pilkada 2017.

Menurut amatan media ini di lapangan, alasan penagihan utang pada kampanye pemilihan Cagub dan Cawagub Aceh paling dominan diberitakan, termasuk postingan di media sosial yang mengundang berbagai respon dari netizen, baik pro maupun kontra.

Menyikapi peristiwa tersebut, wartawan mencoba minta tanggapan dari Mukhtaruddin Maop selaku Ketua Forum Relawan Bansigom Aceh, melalui wawancara singkat di salah satu warkop di Banda Aceh, 15/4/2020.

Menurut Maop, selaku Ketua FORBA Aceh pihaknya tidak punya kapasitas apapun untuk mengomentari kejadian tersebut, “Saya tidak punya kapasitas untuk menilai dan memberi komen kegiatan tersebut”, jawab Maop.

Saat ditanya, apa mengikuti perkembangan di media atau medsos, Maop mengakui “Ya kalau itu pastilah” jawab Ketua FORBA Aceh ini dengan tegas.

Alasan Mantan Ketua SLB Relawan Irwandi Nova Bansigom Aceh ini, tidak ingin memberikan tanggapan, karena merasa sudah bukan bagian dari Relawan Irwandi Yusuf lagi “Saya sudah resmi mengundurkan diri dari relawan Irwandi Yusuf, jadi sangat tidak etis saya selaku ketua Forba Aceh masuk ke ranah itu”, Maop beralasan.

Namun saat didesak memberikan tanggapa atas nama pribadi, Maop dengan senyum berujar ” Kalian wartawan pinter sekali memancing”. Mantan Relawan Irwandi Nova ini akhirnya bersuara “Kalau pendapat pribadi saya, apa yang dilakukan oleh EO. Cs, itu hak mereka sebagai warga negara dalam era demokrasi saat ini, tentu mereka juga sangat mengerti dengan rambu2 hukum yg berlaku”.

Ketika diminta mengomentari terhadap isu penagihan utang, atas nama pribadi Maop merasa prihatin, “kalau itu yg terjadi, saya sangat prihatin, jangankan utang saudara EO, kita baca dalam postingan dari beberapa media online baru2 ini, Tim Relawan Seuramoe Pidie juga menagih utang Pilkada 2017″ tambah Maop dengan kalimat yg sangat hati2. ” Sebenarnya kita malu sama masyarakat kalau masalah utang Pilkada bisa memunculkan konflik horizontal seperti ini, seyokyanya sudah diselesaikan oleh mereka berdua Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah pasca pilkada 2017 lalu, ini malah yang kita dengar malah ke Pak Nova yang ditagih, inikan membuat masyarakat bertambah heran”, tambah Mukhtaruddin Maop.

Menurut pemberitaan salah satu media lokal”PLT. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengatakan bahwa utang EO tidak ada sakut pautnya dengan dirinya, kalau keberatan Nova menyarankan EO untuk membawa masalah ini ke pengadilan. Mengomentari berita tersebut Maop, menganggap sikap Pak Nova itu sangat jentelmen ” kalau Pak Nova Iriansyah menyarankan silakan bawa ke Pengadilan, menurut saya pribadi, itu sangat jentelmen dan patut kita apresiasikan, karena untuk mengakhiri polemik dan kebuntuan dalam menyelesaikan perkara, sebagai warga negara NKRI yg taat hukum, pilihan yg paling tepat adalah di Pengadilan”, pungkas Maop berargumen. “Kita berharap, supaya masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan tidak mencedrai persaudaraan yg sudah terbina selama ini”, Maop menutup pembicaraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *