Tiga Desa Di Kecamatan Baktiya Terancam Tak Bisa Turun ke Sawah

Aceh Utara157 Dilihat

 

 

Aceh Utara.Areal seluas 300 Ha yang berada ditiga Desa terancam tak bisa turun ke sawah, pasalnya hingga saat ini belum mengalir air ke lahan persawahan masyarakat atau petani.

Informasi ini disampaikan tokoh pemuda baktiya Ramli, SH pada awak media ini ,Selasa 7/5/2024.

Ramli juga menambahkan persoalan keterlambatan mengalirnya air ke sawah petani ditiga Desa pada setiap musim turun ke sawah, air ke sawah petani selalu terlambat dari jadwal yang telah di tentukan pemerintah.

Tiga Desa tersebut adalah Desa Matang Rawa, Pucok Alue dan glumpang samlako sebagian.

Faktor keterlambatan air ke sawah masyarakat akibat saluran Irigasi D1 Tanah Jambo Aye arah ketiga Desa tersebut masih dalam keadaan semak belukar dan kurangnya perhatian Dinas terkait.

Hal ini sangat memprihatinkan mengingat mata pencarian masyarakat ditiga Desa tersebut adalah bertani Sawah.

Ramli meminta kepada PJ bupati Aceh Utara untuk turun langsung ke lokasi mendengar keluhan petani.

Saya melihat, pemerintah Aceh Utara melalui instansi terkait sepertinya enggan mengatasi persoalan pengairan sawah untuk kepentingan masyarakat dalam bidang pertanian.

Hal ini terjadi sudah bertahun -tahun lamanya pada setiap musim bercocok tanam selalu saja dikeluhkan oleh petani karena keterlambatan masuknya air kesawah sawah masyarakat.

Itu artinya bahwa pemerintah Aceh Utara sangat minim perhatiannya kepada para petani. Padahal sarana infrastrukturnya telah ada sejak lama namun pemerintah sangat – sangat tak memperdulikan perawatan dan pemeliharaan waduk irigasi yang telah disiapkan oleh pemerintah pusat.

Jikalau Pemerintah setempat komit dan memiliki niat untuk memberdayakan para petani disini tidak mungkin terjadi keluhan setiap warga turun kesawah seperti ini.” Jelas Ramli.

Ramli juga menambahkan, dengan luas lahan pertanian masyarakat ditiga Desa mencapai 300 an hektar dengan proses produksi pertahun dalam dua kali anen itu sangat besar membantu ketersediaan beras di Kabupaten Aceh Utara.

Karena menyangkut bantuan bidang pertanian sangat besar dan menjadi perhatian pemerintah pusat dengan berbagai program yang ada.

Ini membuktikan betapa besarnya perhatian pemerintah pusat dalam bidang pertanian dan kepada petani Aceh khususnya. Tapi mengapa pemerintah lokal justru sebaliknya. Ini harus menjadi perhatian serius.” Ungkap Ramli.(Thay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *