Balai Pelestarian Abaikan Situs Bersejarah di Aceh

Banda Aceh93 Dilihat

Banda Aceh | Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh (BPCBA) kurang peduli terhadap Situs bersejarah di Aceh. sebut Riski salah seorang Draiver kepada media ini,  Senin (20/01/2020).

Prihal ini sering disampaikan oleh Wisatawan yang berkunjung ke Aceh,
Mereka sendiri sangat prihatin dengan keadaan situs- situs yang mereka kunjungi, banyak peninggalan bersejarah tidak terhiraukan oleh BPCBA

“Contohnya, seperti Komplek makam Syahkuala di Banda Aceh, menurut pengunjung yang datang kemakam tersebut, makam tersebut sama sekali tidak terhiraukan dengan sempurna, ujar Wisatawan tersebut makam tersebut sangat memprihatikan.

Apa yang Wisatawan sampaikan kepada wartawan media ini memang benar jelas demikian, sebagaimana pantauan busersiaga.com terlihat disekeliling Komplek Makam Syahkuala memang semak. “Sekeliling Komplek terlihat ditumbuhi semak belukar tanpa adanya pemugaran yang sempurna”. ujar Riski.

Demikian juga situs bersejarah di lokasi tempat lainnya, juga lebih parah “Contohnya, makam ulama di Komplek TPI Lampulo terlihat sama sekali tidak di hiraukan, bahkan banyak makam peninggalan bersejarah yang lainnya juga bernasib sama, mestinya BPCBA selaku penanggung jawab pemugaran Situs benar-benar peduli Situs yang bernilai sejarah (red.historis) peninggalan dimasa Kejayaan Kerajaan Aceh, Sultan Iskandar Muda.

“Terus terang, saya selaku putra Aceh Timur berprofesi supir antar jemput tamu (Draiver) malu ketika di sampaikan oleh Wisatawan Aceh kurang tersentuh perhatian terhadap situs-situs bersejarah, padahal Aceh terkenal dengan beragam sejarah sehinga membuat kami penasaran, oleh karena itulah kami datang ke Aceh untuk melihat secara langsung, ternyata setelah kami melihat sunguh memprihatin sekali, kenapa pihak yang membidangi situs tersebut mengabaikan. “terang salah seorang tamu mancanegara kepada saya pada saat itu”. Terang Riski.

Lebih lanjut. padahal Pemerintah Pusat, melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia setiap tahun alokasikan Miliaran anggaran untuk pemugaran situs di Aceh yakni melalui BPCBA, nyatanya sebagaimana kita lihat terkesan kurang kepedulian. Demikian papar Riski. (Dicky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *